Setidaknya di circleku ya mas, yang kadang official kadang ngamen juga, arahnya adalah mendorong official jualan juga / foto berbayar. Ngga semua foto official tentunya, sebagian aja. Tapi balik ke pertanyaan, kok rasanya ngga bisa 'bagi hasil' dari fg ngamen diterapin. Mereka emang cari cuan di lintasan lari, tapi itu sifatnya masih tempat umum juga. Kecuali kalo ngambilnya di venue, nah itu bisa buat diskusi lanjut. Sorry kalo ada yang ngga berkenan pake istilah 'ngamen', udah biasa di sini 😅

Dulu gw pernah bahas, pada ngamuk 🤣

mungkin bisa dianalogikan kayak lari "ngebandit" kali ya Pak? secara tidak langsung area jalan / lintasan yg sebelumnya area umum menjadi area private karena sudah "disewa" sementara untuk kegiatan/event lari cmiiw kalo begitu, berarti orang-orang yang gak berkepentingan atau bukan dari bagian event butuh "permit" buat berada di area tsb. apakah bisa diatur smp sedemikian detailnya Pak?

Lebih baik foto official itu di gratisin. Dah bayar race mahal foto2 berbayar mahal atau paling ngak all foto official dgn harga yang budget murah🤭

Yes, they should. Menurutku Bali Marathon 2018 & 2019 sdh menerapkan dan punya skema yang baik (sayangnya waktu itu para pelari yg belum siap utk foto berbayar). Fotografer yang mau berjualan mendaftar, dibriefing, diberikan akses ke spot tertentu, berjualan di platform yang bekerjasama resmi dengan organizer (ketika itu flash frame), profit sharing dengan pendapatan yang cukup lumayan (saat itu). Fotografer mendapatkan penghasilan, organizer punya source of income lain, pelari dapat race photo.

baiknya share profit, tapi dengan jumlah fg unofficial akan susah kontrolnya. makin kompleks aktivitas foto running event sekarang ini

Mgkn spt yg dlakukan d luar, fotografer itu smua bekerjasama dgn organizer. Jd mrk itu jd bagian dr eventnya. Itung2annya gmn ya mgkn hrs ada wakil dr kangpoto dan EO yg nego. Bt pserta boleh pilih mau beli satu2 atau mau beli paket komplit. Jd win win..

setuju dengan share profit, unofficial minta izin buat ambil foto di jalur lomba. penyelenggara berhak usir fotografer yang ga berizin. jadinya semuanya tertib.

Selama itu tidak di dalam pagar milik official apa ada masalah?? dan apakah official sudah mampu menyediakan fotografer disegala titik dan mampu mensuplay kebutuhan foto para pelari?? dan lagian fotografer non official tidak memaksa pelari untuk membeli seringnya fotografer official hanya menyediakan foto foto seadanya, perlu diingat juga peran fotografer non official itu IKUT MERAMAIKAN SEBUAH EVENT LARI jadi terlihat meriah, jika diambil positifnya akan jadi event yg diperhitungkan pelari

Kalo menurut gw, fg official fokusnya lebih ke dokumentasi keseruan event itu sendiri, sementara unofficial bisa mengakomodir ‘kebutuhan’ peserta utk dapetin foto2 pribadi di spot2 yang mungkin gak bisa kecover sama official