Berkali2 ditimpuk batu usiran. Kali ini batunya dari serumpun. Kupikir kuat sekali dadaku menerimanya. Nyatanya aku hancur didalam. Terima kasih sudah menunjukkan wujud aslinya. Sebab diri ini akhirnya bisa mengambul sikap. Tidak. Sudah tidak ada tenaga lagi untuk berlari. Akan kuterima sambil menyapu rata isi dadaku.