2024-10-17 10:41
Me me me...saya menyelesaikan PhD di NZ dengan 2 anak, suami yg supportive, beasiswa pas2an, supervisors supportive, covid19, autoimmune ITP anak kedua di saat ambil data, insiden penembakan di mesjid di NZ, procrastinating so many times, data collection di 2 negara, visa regulation yang diubah seenaknya ketika covid yg mengharuskan kami sekeluarga pulang ke Indonesia dan akhirnya menyelesaikan sambil bekerja fulltime...tapi selesai..it takes a village to finish a PhD.