2024-10-22 05:52
Buat orang yang punya trauma akan kehilangan, ditinggalkan, kesendirian dan kesepian, bukan hal yang mudah untuk keluar dari sebuah hubungan yang dirinya diperlakukan sebagai subjek sekunder. Terbiasa tidak jadi prioritas, membuat toleransi terhadap keadaan disisihkan. Perasaan tidak berharga, sehingga ada kecenderungan untuk “mengemis” hal yang tidak dimilikinya, untuk memuaskan dahaganya.
Lalu, akankah orang tersebut terus dilabeli punya “False Belief”.. Jika, sebab trauma adalah realitas?