Saya sebagai guru biasanya ngomong dulu ke peserta didik "Anak-anak, yang butuh nilai itu kalian. Jadi jangan sampai guru yang mengejar-ngejar kalian. Harusnya kalian yang tanya ke guru bahwa nilai apa yang kosong dan minta untuk tenggat waktu mengerjakan tugas itu atau tugas pengganti"

Tugas disini sebetulnya fungsinya apa sih? Beberapa waktu lalu, saya berdiskusi dengan teman2 terkait asesmen di kurmer. Dan saya menyatakan sebuah opini (tp opini ini sy dapatkan dr hasil belajar dr buku panduan milik kemdikbud) yg kurang populer d kalangan guru. Bahwa, asesmen of learning, as learning dan for learning itu hanya ada 2 macam. Formatif dan sumatif. Sumatif bentuknya bisa ulangan akhir bab,akhir semester,atau tengah semester. Yg formatif bentuknya bisa bermacam2 bergantung fungsi.

Jd tidak ada tugas setelah pembelajaran yg perlu dinilai guru. Terlebih dr mengerjakan lkpd kemudian dinilai,atau memberi PR kemudian dinilai. Karena kalau tujuan pemberian tugas itu adalah utk asesmen formatif, maka seharusnya itu diselesaikan selama kegiatan pembelajaran berlangsung, dan diberikan di akhir pembelajaran setelah anak2 belajar.

Dan bisa jadi,anak2 tdk mengerjakan tugas karena mereka memang mengalami kesulitan dalam pengerjaannya dan tidak tau harus berkonsultasi kepada siapa. Jd setelah tau prinsip asesmen tsb,saya sbg guru terus memperbaiki sistem asesmen saya. Tugas tdk perlu diberikan setiap bab. Justru pembimbingan dan umpan balik langsung yg saya perbanyak agar tau kesulitan siswa selama belajar itu dimana.

Ada kesepakatan kelas, jadi melanggar sendiri ya menjalani apa yang disepakati. Biasanyajadi petugas upacara. Atau memimpin apel pagi.

Sebelumnya mo tanya dulu, sbg guru, apakah tugas anda sbg guru itu jelasin materi, kasih tugas, terus ulangan???