Dari dulu entah kenapa solusi pemprov buat atasi kemacetan bikinnya Underpass padahal lbh efisien bikin flyover. Dan engineer yg mempatenkan Konstruksi flyover kan orang Bali , yaitu pak Tjokorda Raka (Sosro Bahu). Tp sayang pulau tempat beliau dilahirkan dan dibesarkan tdk bs menikmati temuannya 🥲that was sad

Tri hita karana katanya tp sampah berserakan, sampah di TPA menumpuk nggak diolah, gerabah main dibakar aja bikin polusi udara di jalanan.

Kalau flyover itu sebenarnya bukan solusi jangka panjang karena akan menjadi insentif untuk menggunakan kendaraan pribadi yang semakin masif (inducted demand). Kalau masalah tata ruang sebenarnya Bali Selatan itu sudah terjadi urban sprawl sebagai akibat dari pembatasan ketinggian bangunan sehingga pemukiman harus melebar, kalau ada hunian vertikal maka bisa menjadi pilihan untuk hunian yang tidak jauh dari sekolah/kuliah/tempat kerja sehingga tidak harus mengkonversi sawah untuk menjadi hunian