2. Pembodohan Tren saat ini yang sangat berpusat pada tips n trik membuat Prompt AI, menurut saya tidak perlu atau bahkan pembodohan. Karena pada dasarnya alasan AI menggunakan Prompt sbg input, adalah untuk mempermudah kita utk berinteraksi dengannya, selayaknya kita berbicara normal dgn manusia lain. Tidak perlu belajar bahasa baru seperti dalam dunia coding. Jadi kalau ada yang utk membuat prompt saja sampai tidak bisa, artinya kemampuan linguistic dia sangat dipertanyakan.

Mau coba berikan opini , AI itu sebenernya bisa memberikan jawaban yg sama.. namun ada parameter2 yg di set sehingga AI nya bisa memberikan konteks/karangan jawaban yg lebih luas.. jadi kalau mau yg jawaban nya sama terus itu bisa diset tergantung kebutuhan.. Sama inget model yg dibranding AI (prompt) sekarang itu sifatnya adalah prediksi text by text berdasarkan text sebelumnya..

1. Input sama maka output harusnya sama; barangkali bergantung dengan kompleksitas / keabstrakan permasalahan, sehingga ga bisa terlalu naif untuk mengharapkan solusi eksak dari hal yg sedemikian multivariat

Harus diingat bahwa AI itu, terkhususnya yang pakai teknologi LLM/NLP itu terus belajar secara berkelanjutan dari input user (reinforced learning). Jadi jika satu kalimat diulang dalam konteks percakapan yang berbeda, itu membuat percabangan penalaran. Makanya bisa ada bias dan halusinasi dari hasil jawaban AI, ya karena mereka belajar terus dari konteks input dan respons sebelumnya dari sebuah prompt/instruksi.

Saya kalo ngoding pake copilot, enak banget buat type completion. Ya kalo pake ai dari scratch ya namanya kamu ga bisa ngoding. Daripada pake ai mending belajar.