2024-12-07 09:04
Jaman dulu, ilmu agama berbanding lurus dengan ahlaq, kewaskitaan, terkait dengan amalan-amalan tarekat. Hampir gak ada tokoh agama yang bejad, karena upaya mencegah peruatan keji dan munkar bukan cuma slogan, tapi syarat utama dalam "tirakat", untuk mencapai derajad wali. Wajar kalau dihormati, dipuji puja karna kedudukan wali setara dengan "demi god", "manusia setengah dewa", atau insan kamil, meskipun kekaromahan dan kewaskitaan tersebut, sama sekali bukan tujuan tujuan agama.