Ada pengajian habib yg tiap minggu, dulu aku suka diajak. Aku ikut, motivasinya jajan bukan ngaji wkwkw. Sebenernya ceramahnya mah lurus aja, cuma pusing karna cepet2 banget dan gt marathon ada lebih dari 3 atau 5 yg ceramah.

Alhamdulillah, berkah

Yessss

Keluargaku Muhammadiyah. Dari Kakek, Bapak, sekarang sodaraku jadi pengurus Muh. Tapi sejak belajar lebih banyak sekarang lebih tenang ikutin manhaj salaf. Alhamdulillah masih banyak persamaannya dalam cara beribadahnya.

Saya bangga sebagai org Sumatera yg ga kenal gusgusan dan bibhabib. Menghormati ulama dgn wajar tak membabibuta spt dewa.

Alhamdulillah, Saya Muhammadiyah.. gak kenal gugus2an, kami taunya cuma buya.. itu pun Buya Hamka.. para wali, habib2an, syekh2.. silahkan antri dibelakang Rasulullah SAW, krn rasa kagum ini sudah habis utk Baginda Rasulullah Muhammad SAW. Satu2nya manusia yg tidak pernah kami temui tapi kami Rindukan.

Keluarga saya NU, tapi orangtua saya menyuruh anak2nya agar menghindari belajar ke habib2 atau gus2an. Alhamdulillah semenjak saya nikah, mengenal dan belajar manhaj salaf sampai sekarang.

Sama, malah ibuku mualaf jd semakin gk kenal habib dan gus2an dr kecil (aku)

Saya bukan NU, bukan Muhammadiyah, tapi dari lahir memang tidak mengenal habib²an & gus²an. Baru setelah besar tahu ada orang-orang ini, itu juga lewat media massa (koran). Prinsip saya tidak berubah dari dulu; menghormati semua orang & meneladani orang karena perilaku bukan gelar, aset atau apalah. Berpegang pada Quran Hadist, dan biarkan yg lain mengambil pendomannya sendiri.

Kata ibu yg melahirkan sy: 'Dari 73 golongan, hny 1 gol yg nanti membersamai Rasululloh. Dan ibu sy meyakini golongan itu dari umatnya Rasululloh yg merasa dirinya tidak pantas jalan bersama Rasululloh, umatnya yg selalu merasa bny kurangnya dlm beragama, umatnya yg merasa dirinya tidak lebih benar dr org lain.' Trus sy tny 'apa golongan manhaj salaf?' Jwb ibu: 'tdk ada gol manhaj salaf, krn pd hakikatnya smua mukmin diseluruh dunia bermanhaj salaf apapun golongannya'.